Rabu, 06 November 2019

Puisi Sapardi Djoko Damono - Tentang Seorang Penjaga Kubur Yang Mati

TENTANG SEORANG PENJAGA KUBUR YANG MATI 

Bumi tak pernah membeda-bedakan, seperti ibu yang baik.
Diterimanya kembali anak-anaknya yang terkucil dan
Membusuk, seperti halnya bangkai binatang,
Pada suatu hari seorang raja, atau jenderal, atau pedagang,
atau klerek – sama saja. dan kalau hari ini si penjaga kubur, tak ada bedanya.

Ia seorang tua yang rajin membersihkan rumputan,
Menyapu nisan, mengumpulkan bangkai bunga dan
Daunan; dan bumi pun akan menerimanya
Seperti ia telah menerima seorang laknat, atau pendeta, atau seorang yang acuh-tak-acuh kepada bumi, dirinya.
Toh akhirnya semua membusuk dan lenyap, yang mati tanpa gendering,
Si penjaga kubur ini, pernah berpikir:
Apakah balasan bagi jasaku kepada bumi yang telah kupelihara dengan baik;
Barangkali sebuah sorga atau am punan bagi dusta-dusta masa mudanya.
Tapi sorga belum pernah terkubur dalam tanah.
dan bumi tak pernah membeda-bedakan,
Tak pernah mencinta atau membenci;
Bumi adalah pelukan yang dingin,
Tak pernah menolak atau menanti,
Tak akan pernah membuat janji dengan langit.
Lelaki tua yang rajin itu mati hari ini; sayang bahwa ia tak bisa menjaga kuburnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar